Saya bawakan kawan-kawan sebuah kontradiksi yang mungkin bagi sebagian persona ("social mask") ini adalah hal biasa yang sudah Tuhan gariskan dan tak perlu lagi di utak-atik, meski sebagian lain masih terus memperjuangkan dengan segenap apa yang dipunya. Untuk sebuah perkara yang sebenarnya sudah Tuhan turunkan kepada kita semua pada manusia sebagai hak.
Sedianya dengan tanpa ada rasa takut, tanpa adanya kewaspadaan berlebih. Hanya ingin menjalankan satu-satunya yang harus kita lakukan sebagai manusia. Beribadah kepadaNya. Ibu disamping ini adalah satu dari sekian yang sulit merasakan bagaimana indahnya beribadah, sujud kepada Tuhannya tanpa rasa gundah.
Kewaspadaannya bukan pada bisingnya suara televisi, bukan pada suara tangis menggemaskan anak-anak, bukan pula suara pawai peringatan kemerdekaan. Tapi bisingnya suara senapan mesin, suara tangis mengenaskan anak-anak, suara pawai panser yang siap menghancurkan rumahnya kapan saja.
Tapi sementara di belahan bumi lain, yang negerinya diberi Tuhan keterjaminan alam yang baik. Di negeri yang dengan lantang berikrar bahwa "ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA" kebebasan itu teraih....
Di negeri yang mengikrarkan kemerdekaan dirinya sejak 63 tahun lalu. Masih pantaskah untuk tidak membasahkan bibirnya dengan selalu berucap syukur? Masih pantaskah mereka yang diberi amanah mencuri "beras"?
Maaf, jika tiba-tiba seperti hanyut dalam patriotisme lain. Entah mengapa saat pawai kegembiraan itu lewat didepan rumah tadi malam, dengan segala atribut ala perayaan hari kemerdekaan, tiba-tiba teringat pada sebuah tempat, yang bagi saya dia adalah "NEGARA" tapi oleh dunia hanya diakui sebagai "TERITORIAL" saja. Ya, Palestina...
Bukan tanpa sebab, bukankah kita yang diakui merdeka masih sering lupa pada Pemberinya? Bahkan ucapan (sakral) layaknya PROKLAMASI hanya dijadikan gurauan iklan televisi.
Ah, sudahlah. Jika gus pernah merasa dirinya adalah seperti "Pasir Berbisik". Maka apalagi saya, yang tak lebih dari "Angin Rumput Savana".
Lalu apa yang bisa dikata?... Maka Kutipan Kang Jaloe "Do'a memberikan kekuatan yang lemah. Membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan" yang mungkin bisa diperbuat.
Mohon do'akan pemimpin-pemimpin negeri kita supaya diberi taufik dan hidayah dari Tuhan.
Mohon do'akan juga Palestina...
Untuk Negeri(ku) dan Rumah(nya)... MERDEKAA!!..
Hak cipta gambar ada pada myspace.com/palestine
Sedianya dengan tanpa ada rasa takut, tanpa adanya kewaspadaan berlebih. Hanya ingin menjalankan satu-satunya yang harus kita lakukan sebagai manusia. Beribadah kepadaNya. Ibu disamping ini adalah satu dari sekian yang sulit merasakan bagaimana indahnya beribadah, sujud kepada Tuhannya tanpa rasa gundah.
Kewaspadaannya bukan pada bisingnya suara televisi, bukan pada suara tangis menggemaskan anak-anak, bukan pula suara pawai peringatan kemerdekaan. Tapi bisingnya suara senapan mesin, suara tangis mengenaskan anak-anak, suara pawai panser yang siap menghancurkan rumahnya kapan saja.
Tapi sementara di belahan bumi lain, yang negerinya diberi Tuhan keterjaminan alam yang baik. Di negeri yang dengan lantang berikrar bahwa "ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA" kebebasan itu teraih....
Di negeri yang mengikrarkan kemerdekaan dirinya sejak 63 tahun lalu. Masih pantaskah untuk tidak membasahkan bibirnya dengan selalu berucap syukur? Masih pantaskah mereka yang diberi amanah mencuri "beras"?
Maaf, jika tiba-tiba seperti hanyut dalam patriotisme lain. Entah mengapa saat pawai kegembiraan itu lewat didepan rumah tadi malam, dengan segala atribut ala perayaan hari kemerdekaan, tiba-tiba teringat pada sebuah tempat, yang bagi saya dia adalah "NEGARA" tapi oleh dunia hanya diakui sebagai "TERITORIAL" saja. Ya, Palestina...
Bukan tanpa sebab, bukankah kita yang diakui merdeka masih sering lupa pada Pemberinya? Bahkan ucapan (sakral) layaknya PROKLAMASI hanya dijadikan gurauan iklan televisi.
Ah, sudahlah. Jika gus pernah merasa dirinya adalah seperti "Pasir Berbisik". Maka apalagi saya, yang tak lebih dari "Angin Rumput Savana".
Lalu apa yang bisa dikata?... Maka Kutipan Kang Jaloe "Do'a memberikan kekuatan yang lemah. Membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan" yang mungkin bisa diperbuat.
Mohon do'akan pemimpin-pemimpin negeri kita supaya diberi taufik dan hidayah dari Tuhan.
Mohon do'akan juga Palestina...
Untuk Negeri(ku) dan Rumah(nya)... MERDEKAA!!..
Hak cipta gambar ada pada myspace.com/palestine
53 tanggapan:
Any type of comment will be accepted and published. Except spam!
Subscribe to my feed | Subscribe comment feed
Mari kita isi kemerdekaan ini dengan semangat turut membangun bangsa.......MEREKA!!!!
akhirnya bisa 5 besar di blog ini :)
MERDEKA!!!!!!
Makssih ya Mas ats komentarnya.Semoga kita lekas merdeka....
sebetulnya nggak usah jauh2 ke palestina..
rakyat indonesiapun banyak yang tenggelam dalam penderitaan dan kemiskinan di tengah hiruk pikuknya pawai hari kemerdekaan..
kebahagiaan anak2 yg tinggal di kolong jembatan hanya sesaat sebatas lewatnya karnaval didepan mereka..
selanjutnya, kembali mereka menatap sang orang tua yg nggak tau harus dg apa memberi makan mereka..
waa, nggak biasa2ne aku serius nih.. heheee..
Setujua Kang...Nice Artikel..
Berdoa? Mungkin doa saya terlalu lemah, begitupun doa sluruh orang Indonesia lainnya karena tidak mampu merubah hati ashbul Zhalim di pemerintahan menjadi ashabul dua't
Setuju dengan tyas
Setujukkk... karena amanah Allah dan amanat undang2 penjajahan dlm bentuk apapun harus di hapuskan...
hihihiikk .. keren uy ... komentar pake tanda panah.. kapiheulan dah :D
Tapi sementara di belahan bumi lain, yang negerinya diberi Tuhan keterjaminan alam yang baik. Di negeri yang dengan lantang berikrar bahwa "ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA" kebebasan itu teraih....
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Mmm..No comment untuk urusan gini....tulisanmu udah pasti lengkap, dalam dan indah....
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Jovie cuma mau koment di sebelah kanan ini lhoo...Komentar pake tanda panah...Kerennnn....!!
SEmog asaja kemerdekaan yang sesungguhnya segera mewnghampiri negeri kita ini....
Wah, no comment dech mas.. dalem banget maknanya.
Saya gak tahu harus berkata apa lagi..
Nice post
semoga negara kita bisa menjadi lebih baik. amin
ck..ck..ck..semangatnya ini lohh yang patut dicontoh..salut kang akan kepeduliannya..maaf kang tidak terlalu banyak berkomentar..hehehe..saya rasa semua sudah akang ungkapkan di postingan tersebut dengan jelas..
Palestina adalah negara urutan ke berikutnya setelah Mesir yang memberikan pengakuan kemerdekaan terhadap negara baru yang bernama Indonesia. Jauh sebelum negara2 lain yang baru puluhan tahun kemudian. Melalui Kedekatan poros Jakarta Mekkah semacam Agus Salim, M.Natsir dkk dengan Hasan al Banna tokoh Gerakan Ikhwanul Muslimin.
Jadi, tanpa bermaksud menduakan persoalan bangsa sendiri yang masih terseok. Rasanya persoalan Palestina layak untuk kita apresiasi.
Setidaknya, meski kita baru bisa menyantap sepiring nasi sambel dan segelas es teh tak bergula karena keterbatasan daya beli yang terus menurun. Rasanya membagi beberapa senduk suapan untuk seorang 'kawan bangsa' yang telah menemani 'bangsa kita' disaat susah. bukan sebuah dosa.
potret itu menginggatkan aku pada wajah nenek yang telah berpulang ke kepangkuanNYA, ketik aku masih disekolah dasar.
ehm..apakah wajah indonesia sudah seperti ini ya?dah gak manis dan cantik lagi.keriput.
Ikut prihatin dengan kondisi saudara-saudara kita di negeri yang masih di landa peperangan, hanya bisa ikut mendoakan mereka.
Itulah sebabnya saat hari peringatan proklamasi kemerdekaan RI tgl 17 Agustus kemarin saya justru membuat posting tentang seorang tokoh kontroversial yg sebenarnya bisa dijadikan teladan baik. Baca aja deh di sini:
http://www.ekonurhuda.com/2008/08/sekarmadji-maridjan-kartosoewirjo.html
Kemerdekaan bangsa ini hanya datang sekali,tetapi kemerdekaan sebagai manusia layak di perjuangkan sampai titik darah penghabisan. Hidup atau Mati tetap Merdeka
aku mau komen lagi di sini boleh fir..??
cuma mau bilang MERDEKA..!!
gitu thok kok..
eh, udah telat deng..
nggak jadi ah..
wah, komentarnya Mochal berarti bgt tuh
Nice Blog. Wajar kalo banyak yang mulai tersadar kalo bangsanya telah dibodohi oleh sebagian makhluk. Sayangnya makhluk2 itulah yg pegang setir.
lalu kapan kita benar2 merdeka ya? kapan???
wah telat aku nih komentarnya
padahal aku cuma pingin komentar "merdeka" aja, gak lebih gak kurang kok kang.
*kabur*
Sangat menyedihkan apabila kemerdekaan yang kita rasakan masih diwarnai banyak kontradisi. Sangat menyedihkan memang tatkala teriakan "MERDEKAA..!!" hanya sebagai pemanis bibir kehidupan.. kehidupan yang tanpa empati.. congkak dan egois...
Saya turut berdoa.. agar kemerdekaan hakiki dapat dirasakan seluruh rakyat Indonesia kelak.. agar semua bentuk penjajahan di muka bumi ini lenyap.. dan terciptanya tatanan dunia yang penuh dengan cinta dan kasih sayang..
*Semoga Tuhan mengabulkan doa kita semua..*
Memang lebih layak rasanya bila kita ber-huznuz zhon untuk kemajuan negeri ini...Tuhan di atas segalanya, kenapa tak meminta doa untuk kemaslahatan republik kita ini...
Salam kenal mas firdaus...!
hoho.. kemaren... seminggu OSPEK... dikasih materi beginian nih bang,,,
iya yahh, ternyata2,, realita bangsa,ckckck...
harus gimana dong...
merdeka juga bang..!!!
salam kemerdekaan...salam tujuhbelasan..
dan..salam damai..
iya ya kang,..sedih juga seperti yang di alami oleh ibu ini,..hik hik hik,...kita harus banyak2 bersyukur dengan kemerdekaan yang kita miliki..tapi gimna dengan para pimpinan kita yang masih belum sadarkan diri (pengsan kali yeee)?...apa kita benar2 merdeka kanG???
yeach... merdeka lagi...
pokoknya merdeka lah mas..!!yang penting hapus koruptor lah..!!
suka sedih banget melihat banyak ketidakadilan di dunia ini... moga ada kedamaian di hati seluruh umat di bumi ya...
wah dah banyak komentar... btw damai lah Indonesia...
@bC : Mari bang.. Merdeka!
@Panda : hehe... bisa pasti.. kan kemaren2 mah kebeneran aja, pas udah agak banyak. MERDEKA!
@Ainudin : Semoga. Sama-sama mas.
@tyas : *serius ki*.. betul mbak Tyas, yang kali ini sedang saya sorot adalah makna "kemerdekaan" itu sendiri. Di palestine(saat ini), jangankan bisa merasakan sedetik pawai kemerdekaan, yang ada hanya ketakutan2. Walau saya juga memandang bahwa kemerdekaan di sisi lain juga di Indonesia sendiri masih belum. Saya cuma merasa, wajar bila kesedihan mereka, tidak ikut terasa sampai disini. Mereka masih perang. Itu maksud saya. Ya, semoga keduanya bisa cepat teratasi, Amin. *serius juga to mbak. he..he..*
@enhal : setuju juga :p
@Abi Bakar : Mungkin nggak bi, tapi saya yakin kok, Abi pasti juga terus berdoa.
@junjung purba : Kalo gitu, jawabannya sama .. :p
@blogspot : Nuhun kang. Iya tuh.. da asa kosong.. mau dilebarin, teu apal carana hihi..
@JoVie : ah, sis.. bisa aja.. Tapi bener sih, ini KEGELISAHAN.
@alif : amin.
@wendra wijaya : Gpp wen. Dalem sih enggak, cuma ingin meluapkan rasa gundah aja sih. Mengganjal terus. Tapi ya itu tadi. Paling2 juga akan sampai disini. Bukannya pesimistis semata, tapi lebih pada kesadaran kemampuan diri. Yah.. gitu lah wen.
@Bayu Aditya :Amin..
@Nara : terimakasih Bro Nara a.k.a Blogaddict.. :p
@gus, bukan teman biasa : semoga bukan dosa. Jika mengingat saudara dianggap dosa, saya tidak tahu lagi musti lari kemana.
@Kristina Dian Safitry : Mungkin mbak. Tapi rasanya orang2 dengan wajah keriput malah sangat nampak kebijaksanaannya. Tapi entah negeri kita ini.
@Ani : Amin. Semoga do'a tulus mbak Ani, didengar Tuhan.
@Ecko : Saya sudah menuju kesana mas ecko.. terimakasih sudah mampir. :)
@mochal : Manusia, diberi kemerdekaan oleh Tuhan. Tapi entah kenapa ada yang berani "mencabutnya".
@tyas : boleh.. MERDEKA... eh nggak jadi juga lah.. :p
@Bayu Aditya : Iya bro..
@Xnu_G : Kalau saya, lebih memilih menyalahkan diri sendiri aja deh. Salam kenal bro.
@masenchipz : udah.. 17-8-1945. Dianggap Yurisdiktif doang juga gpp lah. Daripada ternyata dianggap tidak bersyukur. Ya mas cip yah..
@Oeoes : Merdeka juga.. gak lebih gak kurang juga...
@I Ketut Riasmaja : Amin, terimakasih mas ketut. Untuk Kali ini, saya hanya berusaha menyalahkan diri sendiri saja kok.
@manggIs : Salam kenal juga mas.. Bener mas. Sudah selayaknya seperti itu.
@ririn : harus gimana?.. berbuat dek.. apa aja, asal ada manfaatnya bagi konteks tujuan. jika jangkauan tangan serasa kurang sampai. Maka kembali pada pemilik kehidupan ini. Tuhan YME.
@Mike : Salam Mike.. Merdeka..
@dede : Masalah "benar2" atau tidak.. saya nggak mampu menjawab. Saya pribadi, satu2nya jalan adalah banyak bersyukur. Karena 'cermin' disekeliling kita sudah banyak.
@Andy MSE : Merdeka lagi bang.. :p
@charis : siap pak... semoga lekas terhapus.
@Daniel GM : Amin.. :) makasih bri daniel.
@Lyla : Damaaaiiii.. :p
Tuh Fotonya foto Orang Indonesia kah..?? kaya Orang barat yah..
tidak hanya berdoa mas, tetapi juga perlu melakukan perbuatan nyata2 di tengah2 kita karena tidak cukup sepertinya jika kita hanya berharap pada para pemimpin untuk melakukan perubahan... masyarakat pun perlu berubah dari dalam ke arah yang lebih baik
salam kenal..
nagis...nangis aku liat sodaraku di palestina, walau dah lama kasus palestina itu, but baca tulisan mas firdaus mengingatkanku utk lebih "tergerak" memikirkan kemerdekaan (ceile... gaya benget gw )
but doa memang memberi kekuatan.
nice posting mas
BANGKITLAH INDONESIAKU
@nugraha adi putra : itu foto, seorang ibu di palestine bro. Kan sudah saya sebut diatas.
@gunawan : perbuatan nyata pasti, setelah berdoa kan. setelah berbuat, berdoa lagi. Bukankan memang seperti itu.
Salam kenal juga bro gunawan.
@else :thx bro else.. semoga doa kita semua didengar. amin.
@Ebleh182 : sori mas ebleh.. ketinggalan.. baiklah. BANGKITLAH...
Hmm... Nice post.....
Merdekaaaa......!!!!!!!!!
semoga indoensia bisa bener2 merdeka...
merdeka dari segala2nya.... Amien...
Sepakat beberapa hal :D
yap. doa kita semua pasti sama :
"semoga negeri ini lebih baik untuk anak-anak kita mendatang."
Semoga aja para petinggi = petinggi itu sadar dan kembali membela kaum yang lemah...amin
@nia : Merdekaa!! nia.. :p
@Adieska : sip makasih mbak.. :)
@abbie : Amin.. amin..
@Wahab : semoga bro .. semoga.. amin
ayo bangkit maju!
hanya mengatakan merdeka!!!
belum cukup bisa maju negara ini.
tulus bgt,,,, artikel ini tulus bro.. salut. mari gerakan solidaritas kemanusian.. mantap bro..
@A-Five : Majuuu... :)
@Muhammad Qori : betul mas.. masih butuh banyak doa dan usaha. :)
@Rofi : Terimakasih mas rofi..
assalamualaikum....
bagi saya ini adalah sebuah cerita di belahan bumi lain...
tapi saya yang tinggal di Indonesia juga masih merasa seperti mereka, mudah-mudahan anda juga masih merasakan terjajah tinggal indonesia.
jadi, apa arti merdeka kawan???
@amry : waalaikumsalam.. terjajah secara fisik memang (mungkin) tidak, tapi selain itu.. tidak bisa dipungkiri jawabannya "YA". Setidaknya kita harus seimbang antara bersyukur dan terus berusaha.. makasih kawan..
mas.. kalau yang satu ini aku g mudeng bahas apaan..??? yaa... semangat ngeblog.. kunjungi blog aku ya.. http://hamidz-coretanku.blogspot.com/
@hamidz : terimakasih mas hamidz.. kalau ada waktu, semoga sempat main ke blog mas hamidz juga :)
Palestina makin membara, tapi kita hanya bisa melihatnya saja :(
Beri Komentar
Silahkan tanggapi tulisan ini. Blognya firdaus mendukung "DO FOLLOW". Artinya, Setiap komentar yang diberikan, akan dibalas dengan backlink dari sini.
(Jangan buang-buang waktu dengan melakukan SPAMMING. Komentar yang ber'bau' SPAM akan dihapus.)
(Atau bila rindu menggunakan Form Komentar Lama Terima Kasih Yang Sebesar-besarnya)