Apa jadinya, jika dua cermin dihadapkan satu sama lain? Ya, tentu akan menghasilkan bayangan sebanyak "tak hingga". Itulah harapan kita, menghadapkan cermin pertama (posting yang telah lalu) pada tulisan kali ini yang kita akan anggap sebagai cermin kedua. Supaya apa?, supaya kemudian akan mencipta imajinasi sebesar "tak hingga", utamanya dalam perkara desain layout blog.
Lagi-lagi sebagai pengingat. Prosentase hasil survey dibawah adalah hasil survey Smashingmagazine.com -yang sayangnya saat ini, blog tersebut sedang tidak bisa diakses, entah apa sebabnya. Paralel dengan ulasan Smashing Magazine, tulisan ini juga merupakan bagian kedua dari rangkuman survei terhadap 50 technorati top blog. Maka dari itu, kembali saya ingatkan, bahwa rentetan angka-angka prosentase di bawah, sama sekali bukanlah merujuk pada garis-garis besar efisiensi layout sebuah blog. Tapi lebih kepada tinjauan statistik semata, bagaimana seorang penulis atau desainer blog (yang 'dianggap' popular oleh technorati) mengemas desain layout blognya.
Tidak perlu mempersulit diri dengan bersusah payah "menyamakan diri" dengan mereka. Anggap saja selera kita dan mereka berbeda. Itu saja. Akan tetapi alangkah baiknya jika datang seorang kawan ke 'rumah' kita, hidangkan apa yang terbaik yang kita miliki. Semoga membantu kawan-kawan meramu 'hidangan terbaik'. Tapi selalu dan selalu saya ingin hendaknya kawan-kawan bersabar, karena "belajar tidak pernah mudah". Posting yang lalu terbilang panjang, maka posting kali ini... akan lebih panjang. Semoga bersabar. :)
Setelah pada pembicaraan yang telah lalu kita berbicara seputar Layout dan Tipografi sebuah desain blog. Maka kali ini kita akan melanjutkan pada pokok berikutnya yaitu Struktur, Penempatan Iklan, dan Fungsionalitas sebuah desain.
3. Struktur
Seperti halnya sebuah bangunan, tentu kita tidak akan semena-mena menjadikan langit-langit rumah sebagai lantai, atau menjadikan Garasi sebagai kamar mandi. Lebih kepada susunan arsitektural.
3.1. Letak menu navigasi
Seperti yang tertulis di smasingmagazine.com, memang benar adanya bahwa beberapa tahun yang lalu, seperti ada semacam peraturan tak tertulis dari banyar desainer situs yang meletak menu navigasi situsnya di bagian kiri layoutnya. Ternyata yang terjadi saat ini adalah seperti ini.
Bagaimanapun juga, yang jadi nilai utama (bagi saya) adalah kemudahan pembaca menjangkau menu tersebut. Saya kira inilah yang terpenting. Sebagai contoh buruk adalah Blog saya ini. Sampai saat ini juga masih saya pikirkan bagaimana solusi terbaiknya. Ada yang mau membantu? :p
3.2. Jumlah posting pada halaman utama
Mungkin langsung saja, karena sangat mudah dimengerti. Tapi sebagai tambahan supaya diingat, bahwa "semakin banyak jumlah posting pada halaman utama, akan semakin memperlama waktu loading halaman situs/blog kita".
3.3. Widget "related post" atau "popular post"
Sejauh saya bisa menilai, untuk blogger di Indonesia, malah kebanyakan memasang keduanya, baik Widget Related post maupun Popular post. Ya, saya juga sadari bahwa keduanya sama-sama membantu pembaca menemukan tulisan lain. Hasil yang diperoleh survei juga cukup berimbang "pendukungnya" karena memang sekali lagi, keduanya sama pentingnya.
Saya tidak melihat dominasi isi tertentu untuk footer pada top blog ini. Memang pada umumnya footer adalah tempat untuk meletakkan Informasi yang lebih bersifat "administratif" semacam 'credits', alamat e-mail dan sebagainya. Tapi sebenarnya masih cukup besar opsi yang diberikan footer, cukup banyak yang bisa kita letakkan disana. Sebagai bahan pertimbangan saya bawakan apa yang bisa kita dapati di blog mas fatih ini. Footer yang sarat informasi tentunya akan menjadi nilai tambah. Selain itu juga akan menjadi bagian dari desain blog secara keseluruhan.
Saya kira ini yang patut jadi perhatian. Karena bagaimanapun, kita semua sering tersadarkan bahwa "Iklan lebih sering mengganggu ketimbang mendukung desain, karena kita memang tdak bisa berbuat banyak terhadap isi iklan tersebut". Tapi berhubung membuat blog manjadi lahan bisnis, tidak lagi dapat terbendung, maka sekiranya akan sangat baik jika kita pun memperhatikan peletakkannya. Atau setidaknya mengatur sedemikian rupa yang malah akan membuat pembaca kita semakin tertarik untuk melirik bahkan mendatangi iklan yang kita suguhkan.
4.1. Jumlah iklan per halaman
Sama halnya ketika dulu saya sering mengantar ibu saya ke pasar, atau supermarket misalnya. Akan sangat mengesalkan, jika harus menghadapi penjual yang terlalu ngotot menawarkan dagangannya. Saya sadar memang itu pekerjaannya. Tapi saya selalu teringat dulu ketika kakak saya sempat bekerja sebagai sales, ibu saya menitipkan sebuah pesan kepadanya "Berusaha semampunya dan sewajarnya saja ya, Rezeki sudah ada yang mengatur." Ada atau tidaknya korelasi cerita saya dan bisnis iklan kawan-kawan, rasanya saya kembalikan pada kawan-kawan saja. :)
4.2. Apakah iklan juga terdapat pada area isi tulisan?
Tujuannya, tentu sudah kawan-kawan mengerti. Terutama yang juga meletakkan iklan didalam area tulisannya.Hanya saran saya, pastikan konsentrasi pembaca tidak terganggu akibat iklan terebut. Itu pun jika saran saya diterima. Jika pun tidak, tidak apa-apa.
Tentu untuk permasalahan letak iklan, sangat bergantung pada desain layout secara keseluruhan pada templates yang kawan-kawan gunakan. Jika memandang efisiensi, maka mungkin cara tebaik adalah dengan menempatkan iklan tersebar di tiap bagian. Tapi karena kita sedang bicara pada konteks desain, maka hasilnya bisa jadi berbeda. Supaya tidak terlalu lebar lingkup pembicaraan, maka survei yang dilakukan oleh smashing.com ini hanya membagi penempatan iklan secara global saja.
Kreatifitas kawan-kawan akan sangat diuji jika memang kita mengijinkan iklan berada di dalam blog kita. Bagaimanapun sudah sangat dimengerti bahwa memang sebagian besar dari pemilik blog saat ini, juga me-monetize blognya. Permasalahan teknis lain mungkin akan lebih baik jika kawan-kawan belajar pada seseorang yang memang sudah punya banyak pengalaman pada persoalan ini.
5. Fungsionalitas
Tentu dari empat poin yang sudah kita bicarakan, semuanya harus mengacu pada poin terakhir ini. Apakah kesemuanya membawa kita pada ujung yang berfungsi? Jika tidak, maka mungkin jalan lain yang harus ditempuh.
Sewajarnya sebuah blog, maka yang kita bicarakan tidak jauh dari penggunaan social button, RSS-Feed Button, Tag Cloud, Pagination atau Search Box. Untuk poin terakhir ini, akan langsung saya hamparkan hasil surveynya.
5.1. Social Button
Memang terdapat beberapa yang menggabungkan atau meringkas seluruh layanan social-bookmarking menjadi satu dalam sebuah button, seperti Addthis. Akan tetapi, justru terkadang, dengan menampilkan langsung Ikon masing-masing layanan tersebut malah akan memberi sebuah aksen khusus dan unik.
5.2. RSS Button : Posisi dan Tampilan Visual
Adalah biasa ketika kita menemui RSS-Button yang diletakkan di bagian 'Header' Blog.
5.3. Tag Cloud
Salah satu yang sudah tidak asing lagi. Tapi cukup mengherankan.
Inilah yang membagi halaman menjadi multi-page. Contoh paling sering kita temui ada pada search engine Google. Di bagian bawah akan kita temui angka 1 - seterusnya, yang mewakili halaman yang siap ditampilkan. Tapi lagi-lagi, ternyata :
Agak kurang diperhatikan, karena mungkin sedikit terlindas oleh "ShoutBox" yang sekarang lebih banyak diminati (Sepengetahuan saya). Padahal, sekiranya meninggalkan pesan "personal" sering dilakukan. Mungkin menyediakan halaman kontak tersendiri akan terasa gunanya.
Mungkin inilah yang dinamakan happy ending. Bagaimana tidak. Lihat saja hasil yang didapat.
Sebab utamanya adalah.. Ya IKLAN. Seringkali penyedia jasa layanan iklan tidak mempergunakan Syntax yang "valid". Tapi sebagai contoh, tidak perlulah terlalu jauh ke penyedia layanan iklan. Blogger sendiri pun, masih mengijinkan syntax <b> digunakan untuk mempertebal font (pada kolom komentar misalnya) padahal kitapun tahu bahwa syntax tersebut tidak XHTML Valid, Yang valid adalah <strong>
Ah, Aya-aya wae.
Yup, selesai sudah. Bagi yang ingin bercermin dipersilahkan. Terimakasih sudah berkenan berada disini. Jika memang benar-benar membaca tulisan ini, mungkin pada titik ini kawan-kawan merasa lelah. Maka (lagi), pejamkan mata selama 2 menit untuk sekedar melepas lelah sejenak. Dan, selamat melanjutkan aktifitas kawan-kawan.
Lagi-lagi sebagai pengingat. Prosentase hasil survey dibawah adalah hasil survey Smashingmagazine.com -yang sayangnya saat ini, blog tersebut sedang tidak bisa diakses, entah apa sebabnya. Paralel dengan ulasan Smashing Magazine, tulisan ini juga merupakan bagian kedua dari rangkuman survei terhadap 50 technorati top blog. Maka dari itu, kembali saya ingatkan, bahwa rentetan angka-angka prosentase di bawah, sama sekali bukanlah merujuk pada garis-garis besar efisiensi layout sebuah blog. Tapi lebih kepada tinjauan statistik semata, bagaimana seorang penulis atau desainer blog (yang 'dianggap' popular oleh technorati) mengemas desain layout blognya.
Tidak perlu mempersulit diri dengan bersusah payah "menyamakan diri" dengan mereka. Anggap saja selera kita dan mereka berbeda. Itu saja. Akan tetapi alangkah baiknya jika datang seorang kawan ke 'rumah' kita, hidangkan apa yang terbaik yang kita miliki. Semoga membantu kawan-kawan meramu 'hidangan terbaik'. Tapi selalu dan selalu saya ingin hendaknya kawan-kawan bersabar, karena "belajar tidak pernah mudah". Posting yang lalu terbilang panjang, maka posting kali ini... akan lebih panjang. Semoga bersabar. :)
Setelah pada pembicaraan yang telah lalu kita berbicara seputar Layout dan Tipografi sebuah desain blog. Maka kali ini kita akan melanjutkan pada pokok berikutnya yaitu Struktur, Penempatan Iklan, dan Fungsionalitas sebuah desain.
3. Struktur
Seperti halnya sebuah bangunan, tentu kita tidak akan semena-mena menjadikan langit-langit rumah sebagai lantai, atau menjadikan Garasi sebagai kamar mandi. Lebih kepada susunan arsitektural.
3.1. Letak menu navigasi
Seperti yang tertulis di smasingmagazine.com, memang benar adanya bahwa beberapa tahun yang lalu, seperti ada semacam peraturan tak tertulis dari banyar desainer situs yang meletak menu navigasi situsnya di bagian kiri layoutnya. Ternyata yang terjadi saat ini adalah seperti ini.
Mungkin ini salah satu contoh penempatan, dan desain yang cukup baik-setidaknya menurut saya. Selain cukup besar ukuran "TAB"nya, penggunaan warna (saat mouse hover diatas tab tersebut) yang kontras dengan warna sekitar, akan menarik mata. Tidak setuju dengan saya?, dipersilahkan, tapi sambangi dulu blog kang jaloe, baru kemudian kawan-kawan boleh menilai. :)
- 58% meletakkan menu navigasi (vertikal) di bagian kanan layout,
(Scobleizer, TPM, CrunchGear, Neatorama, Google Blog, DailyKos, Engadget),- 52% meletakkan menu navigasi (horizontal) di bagian atas layout,
(A List Apart, Google Blogoscoped, Dooce, GigaOM, TreeHugger, Smashing Magazine, Mashable, ReadWriteWeb, Ars Technica, TechCrunch, Huffington Post),- 12% meletakkan menu navigasi (vertikal) di bagian sebelah kiri layout.
Bagaimanapun juga, yang jadi nilai utama (bagi saya) adalah kemudahan pembaca menjangkau menu tersebut. Saya kira inilah yang terpenting. Sebagai contoh buruk adalah Blog saya ini. Sampai saat ini juga masih saya pikirkan bagaimana solusi terbaiknya. Ada yang mau membantu? :p
3.2. Jumlah posting pada halaman utama
Mungkin langsung saja, karena sangat mudah dimengerti. Tapi sebagai tambahan supaya diingat, bahwa "semakin banyak jumlah posting pada halaman utama, akan semakin memperlama waktu loading halaman situs/blog kita".
Cukup.. janggal karena pernah pula saya coba mengeluarkan 15 posting di halaman utama dan hasilnya, seperti menunggu bis damri yang kesulitan keluar dari terminal. Tapi mungkin, yang patut digaris bawahi adalah, pertimbangan atas kemampuan loading server. Permasalahannya, untuk Blog yang cuma "membonceng" server Google, saya rasa keterbatasan itu bisa disikapi dengan tidak terlalu banyak menjejalkan posting yang terlalu banyak di halaman utama. Tentu tidak seluruh isi tulisan yang ditampilkan, melainkan excerpt atau abstraksi saja, yang jika menggunakan blogger, maka penggunaan "readmore" bisa menjadi alternatif yang baik.
- 28% 14 - 18 posting pada halaman utama
(Tuaw, Slashfilm, Gizmodo, TMZ, Lifehacker, ArsTechnica),- 26% 10 - 12 posting pada halaman utama
(ProBlogger, TechCrunch, Dooce, ReadWriteWeb, CrunchGear),- 14% 20-26 posting pada halaman utama
(ValleyWag, Seth Godin, Search Engine Land),- 10% 2 - 6 posting pada halaman utama
(A List Apart, Smashing Magazine, CopyBlogger),- 10% 27 - 35 posting pada halaman utama
(Kottke, Boing Boing, ThinkProgress, Neatorama),- 8% 7 - 9 posting pada halaman utama
(GigaOM, Mashable, TreeHugger),- 2% 36+ posting pada halaman utama
(Andre Sullivan, 50 posts).
3.3. Widget "related post" atau "popular post"
Sejauh saya bisa menilai, untuk blogger di Indonesia, malah kebanyakan memasang keduanya, baik Widget Related post maupun Popular post. Ya, saya juga sadari bahwa keduanya sama-sama membantu pembaca menemukan tulisan lain. Hasil yang diperoleh survei juga cukup berimbang "pendukungnya" karena memang sekali lagi, keduanya sama pentingnya.
3.4. Isi Footer pada Blog
- 54% dari top blog menampilkan "Related Post" (GigaOM, CopyBlogger, ProBlogger, ReadWriteWeb, Mashable, Engadget, TreeHugger), Sisanya tidak menampilkan widget ini (Dooce, TechCrunch, BoingBoing).
- 48% top blog menampilkan "Popular Posts". (Zen Habits, CopyBlogger, DailyKos, Mashable, ReadWriteWeb, Smashing Magazine and Huffington Post).
- Selain itu juga ada hasil lain yang didapati yaitu hanya 16% top blog yang memasang "Most Recent Comments" (ReadWriteWeb, BoingBoing, TreeHugger, TMZ, Tuaw).
Saya tidak melihat dominasi isi tertentu untuk footer pada top blog ini. Memang pada umumnya footer adalah tempat untuk meletakkan Informasi yang lebih bersifat "administratif" semacam 'credits', alamat e-mail dan sebagainya. Tapi sebenarnya masih cukup besar opsi yang diberikan footer, cukup banyak yang bisa kita letakkan disana. Sebagai bahan pertimbangan saya bawakan apa yang bisa kita dapati di blog mas fatih ini. Footer yang sarat informasi tentunya akan menjadi nilai tambah. Selain itu juga akan menjadi bagian dari desain blog secara keseluruhan.
4. Penempatan Iklan
- Copyright, legal, privacy, terms of service, terms of use (90%),
- link menuju halaman “about us” atau "about me" (40%)
(GigaOM, TMZ, ProBlogger, ReadWriteWeb, Ars Technica),- link menuju halaman advertising (38%)
(Slashfilm, Dooce, GigaOM, ReadWriteWeb, Gizmodo).- link menuju informasi "contact-perosn" (30%)
(Kottke, GigaOM, ReadWriteWeb, ProBlogger),- link untuk RSS-feeds blog tersebut, atau blog lain yang berhubungan (22%)
(Slashfilm, Ars Technica, BoingBoing),
Saya kira ini yang patut jadi perhatian. Karena bagaimanapun, kita semua sering tersadarkan bahwa "Iklan lebih sering mengganggu ketimbang mendukung desain, karena kita memang tdak bisa berbuat banyak terhadap isi iklan tersebut". Tapi berhubung membuat blog manjadi lahan bisnis, tidak lagi dapat terbendung, maka sekiranya akan sangat baik jika kita pun memperhatikan peletakkannya. Atau setidaknya mengatur sedemikian rupa yang malah akan membuat pembaca kita semakin tertarik untuk melirik bahkan mendatangi iklan yang kita suguhkan.
4.1. Jumlah iklan per halaman
Jumlah blok iklan pada halaman utama dan halaman artikel mendekati nilai yang sama. Hal ini sering terjadi mengingat kebanyakan Blogger atau web desainer harus menempatkan iklan berbentuk teks pada bagian isi posting juga. Berapapun itu, semua tergantung kawan-kawan. Jumlah iklan yang banyak per halaman tidak menjamin bisnis iklan kawan-kawan berjalan baik. Mungkin saja, tapi tidak selalu. Terlalu banyak iklan hanya akan membuat pembaca blog kita enggan singgah.
- rata-rata 5,84 blok iklan untuk halaman utama
(Mashable has most ads (20), TechCrunch wins the second place (15)),- rata-rata 5,96 blok iklan pada halaman artikel,
- 68% blog menggunakan layanan Google AdSense
(Kecuali : Kottke, Scoble, Joystiq, Tuaw, CopyBlogger, Valleywag, GigaOM),
Sama halnya ketika dulu saya sering mengantar ibu saya ke pasar, atau supermarket misalnya. Akan sangat mengesalkan, jika harus menghadapi penjual yang terlalu ngotot menawarkan dagangannya. Saya sadar memang itu pekerjaannya. Tapi saya selalu teringat dulu ketika kakak saya sempat bekerja sebagai sales, ibu saya menitipkan sebuah pesan kepadanya "Berusaha semampunya dan sewajarnya saja ya, Rezeki sudah ada yang mengatur." Ada atau tidaknya korelasi cerita saya dan bisnis iklan kawan-kawan, rasanya saya kembalikan pada kawan-kawan saja. :)
4.2. Apakah iklan juga terdapat pada area isi tulisan?
Tujuannya, tentu sudah kawan-kawan mengerti. Terutama yang juga meletakkan iklan didalam area tulisannya.Hanya saran saya, pastikan konsentrasi pembaca tidak terganggu akibat iklan terebut. Itu pun jika saran saya diterima. Jika pun tidak, tidak apa-apa.
4.3. Letak iklan pada layout
- 76% tidak menempatkan iklan di dalam (tengah) artikel (tapi pada bagian sebelum atau sesudah area artikel, lihat hasil setelah ini)
(Dooce, A List Apart, ReadWriteWeb, Mashable, TechCrunch, BoingBoing),- 44% menempatkan iklan dibawah artikel dan diatas kolom komentar
(ProBlogger, Zen Habits, Engadget, Smashing Magazine, Tuaw, CopyBlogger, GigaOM),- 18% menempatkan iklan di dalam (tengah) artikel
(Huffington Post, Yanko, PerezHilton, Slashfilm, Search Engine Land),- 6% menempatkan iklan tepat dibawah headline, sebelum area artikel
(Smashing Magazine, Neatorama, Yanko),
Tentu untuk permasalahan letak iklan, sangat bergantung pada desain layout secara keseluruhan pada templates yang kawan-kawan gunakan. Jika memandang efisiensi, maka mungkin cara tebaik adalah dengan menempatkan iklan tersebar di tiap bagian. Tapi karena kita sedang bicara pada konteks desain, maka hasilnya bisa jadi berbeda. Supaya tidak terlalu lebar lingkup pembicaraan, maka survei yang dilakukan oleh smashing.com ini hanya membagi penempatan iklan secara global saja.
Mungkin bisa diambil sebagai contoh adalah blog bang hakim yang menempatkan Luna Maya Iklan di bagian kanan layout blognya.
- terdapat iklan di bagian sebelah kanan layout (88%)
(GigaOM, CopyBlogger, Engadget, TechCrunch, Smashing Magazine),- terdapat iklan di bagian atas layout (42%),
(Gizmodo, Talking Points Memo, Autoblog, TreeHugger, TMZ, PerezHilton),- terdapat iklan di bagian kiri layout (34%)
(Lifehacker, Mashable, Gizmodo),- terdapat iklan di bagian bawah layout (24%),
(Andrew Sulivan, Tuaw, Wired).- Tanpa iklan (8%),
(Google Blog, Think Progress, Seth Godin).
Kreatifitas kawan-kawan akan sangat diuji jika memang kita mengijinkan iklan berada di dalam blog kita. Bagaimanapun sudah sangat dimengerti bahwa memang sebagian besar dari pemilik blog saat ini, juga me-monetize blognya. Permasalahan teknis lain mungkin akan lebih baik jika kawan-kawan belajar pada seseorang yang memang sudah punya banyak pengalaman pada persoalan ini.
5. Fungsionalitas
Tentu dari empat poin yang sudah kita bicarakan, semuanya harus mengacu pada poin terakhir ini. Apakah kesemuanya membawa kita pada ujung yang berfungsi? Jika tidak, maka mungkin jalan lain yang harus ditempuh.
Sewajarnya sebuah blog, maka yang kita bicarakan tidak jauh dari penggunaan social button, RSS-Feed Button, Tag Cloud, Pagination atau Search Box. Untuk poin terakhir ini, akan langsung saya hamparkan hasil surveynya.
5.1. Social Button
Salah satu penempatan yang cukup apik ditunjukkan oleh Abi di blognya, Abibakarblog.com.
- 54% top blog menempatkannya di bawah posting
(GigaOM, ProBlogger, Mashable, Ars Technica, BoingBoing, ReadWriteWeb),- 38% tidak menggunakan social button
(Dooce, Google Blogoscoped, Scobleizer, Political Ticker),- 8% menempatkannya di atas posting
(Smashing Magazine, TreeHugger, The Huffington Post).
Memang terdapat beberapa yang menggabungkan atau meringkas seluruh layanan social-bookmarking menjadi satu dalam sebuah button, seperti Addthis. Akan tetapi, justru terkadang, dengan menampilkan langsung Ikon masing-masing layanan tersebut malah akan memberi sebuah aksen khusus dan unik.
5.2. RSS Button : Posisi dan Tampilan Visual
Adalah biasa ketika kita menemui RSS-Button yang diletakkan di bagian 'Header' Blog.
Bicara desain, maka tidak akan habis dalam satu malam saya kira. Banyak desain yang tersedia dan mungkin bebas digunakan juga, Ambil yang kawan-kawan suka dan sekiranya cocok dengan tema blog.
- 38% dari top blog menampilkan RSS-button di bagian 'header',
- 28% meletakkannya di bagian atas sidebar.
- 8% di bagian tengah sidebar,
- 14% di bagian bawah sidebar,
- 8% di bagian footer. Akan tetapi dari 8 % ini, kebanyakan RSS-Button di bagian footer-nya, hanya sebagai RSS-Button sekunder saja.
5.3. Tag Cloud
Salah satu yang sudah tidak asing lagi. Tapi cukup mengherankan.
5.4. Pagination
- 90% dari top blog tidak menggunakan Tag Cloud. Melainkan hanya menampilkan menu navigasi biasa.
Inilah yang membagi halaman menjadi multi-page. Contoh paling sering kita temui ada pada search engine Google. Di bagian bawah akan kita temui angka 1 - seterusnya, yang mewakili halaman yang siap ditampilkan. Tapi lagi-lagi, ternyata :
5.5. Letak Search-Box
- Hanya 22% dari top blog yang menggunakan 'pagination'
(among them are Dooce, GigaOM, Mashable, ReadWriteWeb).- 60% top blog menggunakan navigasi biasa seperti "Next" dan "Previous" saja, bukan dengan 'pagination'. Yah, setidaknya khusus untuk hal ini, layout standar blogger sudah menyediakannya. :p
5.6. Letak Link Menuju Halaman 'Kontak'
- 62% dari top blogs menempatkan search-box di bagian atas kanan layout. 58% dari mereka menempatkannya di bagaian header, sisanya adalah di bagian atas sidebar.
- 16% diletakkan dibagian tengah sidebar
Agak kurang diperhatikan, karena mungkin sedikit terlindas oleh "ShoutBox" yang sekarang lebih banyak diminati (Sepengetahuan saya). Padahal, sekiranya meninggalkan pesan "personal" sering dilakukan. Mungkin menyediakan halaman kontak tersendiri akan terasa gunanya.
5.7. Standard-Conform kah?
- 52% menempatkan link ini di sidebar
(Engadget, TMZ, DailyKos, Smashing Magazine),- 40% menempatkannya di Header
(A List Apart, Dooce, CopyBlogger, ProBlogger, Ars Technica, Tech Crunch),- 30% menempatkannya di Footer
(ReadWriteWeb, ProBlogger, Mashable, TMZ),- 4% diantaranya meletakkan link ini di halaman "About Us" atau "About Me"
(TreeHugger).
Mungkin inilah yang dinamakan happy ending. Bagaimana tidak. Lihat saja hasil yang didapat.
Jadi, bisa disimpulkan dari 50 technorati top blog, hanya 2 blog saja yang tidak terdapat error pada badan programnya. Mungkin inilah satu2nya kesamaan blog saya ini. :p
- 96% top blog TIDAK standard-conform,
- 8% terdapat 500 error,
(Ben Smith’s Blog, Neatorama, Search Engine Land),- 28% terdapat 200 - 499 error,
(BoingBoing, ProBlogger, Google Blog, Engadget),- 24% terdapat 100 - 199 error,
(TreeHugger, Mashable, ReadWriteWeb, Gigazine, TUAW),- 22% terdapat 50 - 99 error,
(TechCrunch, CopyBlogger, Dooce, Ars Technica, Lifehacker),- 10% terdapat 1 - 49 error,
(Kottke, GigaOM, AutoBlog, Google Blogoscoped),- 4% terdapat 0 error.
Sebab utamanya adalah.. Ya IKLAN. Seringkali penyedia jasa layanan iklan tidak mempergunakan Syntax yang "valid". Tapi sebagai contoh, tidak perlulah terlalu jauh ke penyedia layanan iklan. Blogger sendiri pun, masih mengijinkan syntax <b> digunakan untuk mempertebal font (pada kolom komentar misalnya) padahal kitapun tahu bahwa syntax tersebut tidak XHTML Valid, Yang valid adalah <strong>
Ah, Aya-aya wae.
Yup, selesai sudah. Bagi yang ingin bercermin dipersilahkan. Terimakasih sudah berkenan berada disini. Jika memang benar-benar membaca tulisan ini, mungkin pada titik ini kawan-kawan merasa lelah. Maka (lagi), pejamkan mata selama 2 menit untuk sekedar melepas lelah sejenak. Dan, selamat melanjutkan aktifitas kawan-kawan.
48 tanggapan:
Any type of comment will be accepted and published. Except spam!
Subscribe to my feed | Subscribe comment feed
pertamaaaaxxx..
weeek..
bebas komen..
sudah cek n ricek... blogku lulus kok...
keduaaxxxx...
bebas koment juga..W!!
ketiaxxx ups kurang g-nya
bebas komen juga nggak ya...?
*salahne aku telat komennya disini*
hore aku biasanya pake strong
mmmmm....
mo komen apa yaa???
bngung e tos..
sing jls,bodo hrs pulang
nraktir tmn2
ga ketang sego kucing pak totok
ok??
waaah sip.. sperti judulnya, memang ini bisa sy jadikan cermin untuk membuat blog ke depannya..
" maklum orang otodidak mengandalkan felling trial and error hikssss ".
dan setidaknya sy teu geer sorangan...hihihihi.. tapi lumayan promosi gratis.. nuhun ah kang.. mesti di tambahan deui cikopai na yeuh..
capek ah bercermin. masih banyak jrawat. belum lagi rambutku yang masih gondrong. juga frame kacamata yang lagi patah sebelah kiri. nunggu angkot bandung yng nylonong kerumah ajah. lebih gampang revisinya...hehehe
menarik juga nih jadi mempertmbangkan mau apa yang di pakai dan acuan untuk menghias template kita. Keep Post bro
Waduh kang... dicermin pertama kemaren saya hanya bisa lihat sedikit bayangan saya... Eeehh.. lha koq yang kedua malah hilang samasekali... ck.ck.ck... jadi minder ne.. Ibarat pepatah.. "percuma dipotret toh hasilnya kebakar juga.." he.he.he..
*Berarti dah super jelek tuh...*
Ganti gak ne kang..?
semua informasi yang akang kemukakan membuat blogku pengen bercermin, "menambal sulam kekurangan disana-sini, aku sadar diri bahwa semuanya butuh proses, dan itu yang membuatku pengen belajar" aku baca dari ats sampai bawah dan aya aya wae info nu hebat:) sukses KANG
ooo uji kasus itu ini toh... kirain uji kasus apa... gimana saya lulus nggak mas...? :)
Analisanya mantab banget nih, menyeluruh. Harus mulai bercermin nih, sepertinya blog saya masih acak-acakan...
Wuih lengkap amir bro... Hebat ah researchnya :D
gitu ya peraturannya.....
gimana ya gubug aku?????
Waduh, aku jadi terharu..
Tulisan kang firdaus bagus banget. Makasi ya kang.. ILMU BARU NIH..........
bunda rumahnya masih bernatakan..jadi malu baca tulisan diatas.... he.he.
Wah mantap nie infonya..
Kalo rumah saya gimana mas??? *ini serius*
kelihatannya rumit banget
huakakaka.... serius ih, panjang.. tapi ga papa sih.. bener2 oke isinya..
hoho,,,, blog saya cuma bener masalah jumlah postingnya.. aspek2 lain,, header,, footer,,, nol jendol,huahaha,,, jadi malu,hehe
ini bakal sampe part brp ya? :)
wah yang lalu aja manteppp apalagi yang ini nih bro..wah apanya nyang kurang bagus kang..ini sudah teramat bagus bagi saya..ternyata akang ini tidak cepat berpuas diri..hehehe..
Berarti kita spendapat nih dalam memilih area tertepat menempatkan social bookmark us
fir aku mampir bentar nengokin rumahmu.
pembahasan yg bagus mas..
Cuma mau bilang Nice Artikel Mass...Moga Sukses Selalu
bagus, lengkap infonya :)
kalau blogku gimana?
wehh..mantap infonya..panjang tp gw baca ampe habis..he..he..nambah2 pengetahuan jg..keren bro..
asli. panjang bgt artikelnya.
comment dulu br baca deh..
hiks hiks gak mengerti T-T
wah...surveynya kenceng amat yak ?!?!
blog saya sprti apa yak !?!?
Yup, kita semua memang harus terus belajar bukan? Nice post mas!
menengook keadaan teman2 bentar
Uhm...
Mantafff...
Hebat survei ente bro...
pengamatan yang mantab...
Mirror..mirror on the wall.. blog siapakah yang terbaik sejagat blogsphere ini? :D
Well, sudah pasti nggak ada yang 100% sempurna, as every blogger are learning day by day. However your statistics can be as good as cool reference, though.
Regards from West Africa, indeed..
@tyas : WEk juga wis mbak.. he..he., iya deh lulus.. sip markusip
@JoVie : gak ada ceritanya keduax no comment sis.. he..he..
@Oeoes : Sipphhh... itu baru my pren.. :p
@gepenk : lebaran.. wah gmn ya peng.. insyaAllah. ok peng..
@blogspot : Aseeek.. cikopay plus gorengan mantaph sigana.. :p
@gus : sama dong gus.. saya juga acak2an nih.. rambut, baju, jalur hidup.. halah..
@mochal : iya itu main point nya mas mochal.. semoga bermanfaat :)
@I Ketut Riasmaja : gak usah mas.. kadang a[a yang terlihat di cermin juga belum tentu pas dengan apa yang tampak pd kenyataannya kan.. tenang aja, sebagai cermin.. tapi sebatas introspeksi aja, toh tetap bisa jadi kan.. blog mereka aja yang beda selera sama kita.. :)
@kapanpun : sukses juga mas pun.. bareng2 kita belajar wokke..
@hakimtea : he..he.. bang akim aya2 wae.. lulus apa bang? ujian sim?.. kalo desain ya pasti lulus.. kan muantebs itu blognya bang akim, makanya saya jadikan contoh bang.
@sapimoto : sama-sama ngaca ya mas kita.. he..he.. :)
@Adieska : Yang hebat brarti smashing magazine ya.. ck..ck.. heran saya juga. hihi
@alif : gubug?.. ah gedung bertingkat kok dibilang gubuk, lha apa lagi blog ini.. weleh lebih ancur brarti ah.. :)
@Ebleh182 : waduh.. kok terharu mas ebleh.. jangan dong.. saya jadi ikutan terharu nih.. hiks.. hiks..
@Ririe : jangan malu bun.. sama2 kok, saya juga lagi ngaca nih.. he..he..
@wendra wijaya : apanya wen?, desain..? sejauh saya lihat sudah mak nyus kok.
@masciput : waduh, brarti saya nih yang salah, jadi bikin pusing orang aja. :p
@ririn : tenang rin,, sekedar cermin aja.. siapa tahu berguna.
@Bayu Aditya : abis kayaknya he..he.. :p
@Blogger Addicter : hihi.. memang ada dua bro nara.. jadi kayanya harus selesai.. supaya nggak gantung.. dan ini udah kok sementara ini. :)
@Abi Bakar : sepakat bi..
@Kristina Dian Safitry : boleh mbak dian.. yang enak duduknya.. he..he..
@Blogger-Holic : sama-sama bro BlogHol..
@Antown : Makasih mas anton. semoga bermanfaat.
@Anang : blog.. oke.. bagus itu mah.
@Mike : Wah.. makasih mike..semoga bermanfaat
@abbie : Boleh bie..
@Tamrin-Next-CEO : ngerti ngerti... tapi ya kalau mungkin kesulitan dibaca pelan2 aj tamrin.. semoga ada gunanya.
@afwan auliyar : Blognya mas afwan?.. bagus kok mas,, :)
@Ani : betul mbak ani.. s=terus bekajar
@The_Phenomenon : survei dari smashing magazine kok bro.. ini alih bahasa plus ulasan saya pribadi kok,,
@masenchip : Makasih mas cip.. he..he..
wah abis, jadiin trilogy aja bro. soalnya kalo 2 itu nanggung :P
oi kereeeennnn....
sep sep....salam kenal yaaa
@Ksatrio Mbojo Ireng : maap om, ketinggalan. :) thanks, but this is taken from smashingmagazine.com. And just give a little opinion.
@Bayu Aditya : he..he.. nanti sama bro bayu aja ya.. he..he.. atau nanti deh, jika memang ada terusannya. :p
@cena : sep sep juga bro. salam kenal jugaaa..
Info yang menarik..
@MFcreation : Thx bro.. sama-sama belajar kita.. :)
aaaah. bener kata si jovie kalao bang firdaus ini tulisannya sangat mendalam dan bener2 informatif yang ini... mantap abis lo survey nya..... ini bisa di jadikan bahan pertimbangan bagi para blogger... salam kenal yaa....
@Revarius : Salam kenal juga bro... semoga jadi tambah semangat deh.. :)
BAGUS BANGET, BISA TAMBAH ILMU NICK
http://www.senandungarab.blogspot.com/
Nah.. point jumlah iklan ini yang sering jadi dilema mas :) antara nyari duit sama kecepatan loading :D
Kalau di kaskUS.US, gimana us??
Bukan begitu Us?
Wah lengkap..terima aksih bro pembahasannya..:)
Beri Komentar
Silahkan tanggapi tulisan ini. Blognya firdaus mendukung "DO FOLLOW". Artinya, Setiap komentar yang diberikan, akan dibalas dengan backlink dari sini.
(Jangan buang-buang waktu dengan melakukan SPAMMING. Komentar yang ber'bau' SPAM akan dihapus.)
(Atau bila rindu menggunakan Form Komentar Lama Terima Kasih Yang Sebesar-besarnya)