Pagi tadi, kira-kira pukul 10.00 WIB. Surat "cinta" itu datang kepada saya. Sebuah salam manis dari opensource kepada saya datang dari negeri nun jauh disana, Belanda. Pak POS (jangan panggil mereka dengan titel "Tukang", tugas mereka terlalu mulia untuk disebut "tukang pos"). Satu bundel terbungkus plastik bersegel sampai ke tangan saya. Berhubung saya sudah lama meninggalkan surat-menyurat lewat pos sejak empat tahun lalu, sudah tertebak bahwa kiriman ini pastilah datang dari Canonical LTD, perusahaan/organisasi yang berkomitmen untuk mengembangkan, mendistribusikan dan mempromosikan produk-produk opensource. Dan ternyata benar, paket tersebut memang datang dari Canonical yang mengirimkan kepada saya sebuah paket CD instalasi Ubuntu-LINUX versi terbarunya yaitu versi 8.04 dengan codename Hardy Heron. Saya melakukan request CD ke shipit.ubuntu.com yang disetujui oleh pihak canonical tertanggal 29 Juni 2008. Memang seperti datang lebih cepat karena janji Canonical LTD, adalah 4- 6 minggu tergantung jarak negara tempat kita tinggal.
Kenapa saya sebut surat "cinta", karena memang seperti yang sudah pernah saya tulis pada posting sebelumnya bahwa Ubuntu 8.04 LTS berhasil mencuri setengah hati saya. Akan terlalu panjang jika saya ceritakan lagi.
Sebuah kata-kata manis dari gus dengan komentarnya pada posting sebelum ini, seperti menjadi prediksi akan datangnya paket ini. CD yang saya terima ini, sangatlah jauh dari kesan label "gratisan". Belum lagi isinya. Sesaat saya berfikir bahwa, Ubuntu jika saja MAU murni berbisnis. Maka Harga sebuah CD Windows XP Home Edition yang pernah saya (harus) beli, kira-kira 3 bulan yang lalu akan menjadi terlampau mahal. Bandingkan saja, XP-Home seharga $ 84,00 plus saya harus mendatangi agen penjualnya berbanding dengan $ 0,00 plus barang sampai langsung ke tangan saya. Itu adalah masalah harga. Jika-pun kita sisihkan sejenak, masih banyak hal lain yang kemudian menjadi titik tolak saya pribadi lebih mendukung Opensource.
Bukan berbisnis-nya yang saya tolak. Saya pun (berusaha) mengerti bahwa Bill Gates dengan Microsoft-nya bisa jadi juga telah melakukan sebuah usaha maksimal untuk menjadikan produknya memang pantas dijual. Tapi bukan itu maksud saya. Bukan "gratisan"nya. Yang saya tidak setuju adalah mental melanggar-nya. Singkatnya saya katakan "Jika nyaman dengan Windows, maka belilah, karena windows menjualnya. Jangan membajak." Memalukan bagi saya utamanya jika sebuah institusi besar (saya pernah menyaksikannya) masih dengan santai menggunakan windows XP yang oleh pihak microsoft disebut victim of counterfeit (korban pembajakan). Sudah cukup halus, karena bisa jadi ternyata bukan hanya korban tapi juga menikmati menjadi korban. Padahal kiranya cukup sepadan jika komersial dibayar dengan komersial. Saya masih sedikit rela jika "korban" ini adalah pengguna pribadi apalagi yang dengan sadar mengatakan "Jika nanti saya mampu, saya akan hanya punya dua pilihan, ambil dengan dengan cara yang benar atau tinggalkan sama sekali"
Jika kesulitan dengan harga Microsoft Windows yang terlalu mahal, setidaknya seorang bernama Linus Benedict Torvalds telah berhasil (di mata saya) menjungkir-balikkan kesulitan kita dengan konsep open-sourcenya, yang kemudian bersambung pada free opensource. Gunakan Linux jika kita keberatan membeli product microsoft untuk kebutuhan OS komputer kita. Memang (semoga saja) saya tidak sedang menyalahkan pengguna Windows yang seakan sudah dibuat terlena dengan kenyamanan windows, tapi belum sanggup jika harus membeli. Saya juga mengerti bahwa Windows terlalu mahal, tapi bersabarlah. Bersabar dari apa?, bersabar dari perbuatan mencaci Microsoft dengan tangan kanan, sementara tangan kiri mencuri Microsoft. Produk Microsoft memang terlalu mahal, tapi kemudian ini tidak bisa menjadikan kita terus-menerus malafide.
Sederhana saja, kawan-kawan hanya tinggal membuat sebuah akun request CD di https://launchpad.net/+login?origin=shipit-ubuntu dan setelah meng-konfirmasi dari e-mail, kawan-kawan akan diarahkan ke https://shipit.ubuntu.com/login untuk login dan melanjutkan dengan mengisi form yang disediakan. Pilih CD Ubuntu yang kita minta, Isikan Nama dan seterusnya sampai dengan Nomor Telepon. Yang sangat dibutuhkan kejelasannya tentunya adalah alamat pengiriman. CD yang kita request tidak hanya dibatasi 1 saja, tapi bisa lebih dengan melakukan special request di https://shipit.ubuntu.com/specialrequest. Itu saja dan selesai, tinggal menunggu. Pengalaman dari kawan-kawan yang lain, yang juga pernah menerima CD Ubuntu cukup beragam (mungkin bergantung pada kuantitas permintaan CD yang diajukan), ada yang diminta mengambil ke kantor pos dan dikenakan biaya pengiriman, tapi ada pula yang langsung sampai ke tangan tanpa biaya sedikitpun seperti yang saya sendiri alami.
Mengutip perkataan gus ketika beliau mengirimkan surat keberatan kepada TEMPO (kenapa mengutip gus?, karena gus bukanlah pakar telematika yang suka menyangka salah kutip pada pihak tertentu) di blog beliau kepada saya, "sebenarnya saya sadar, kalau protes atau suara saya hanya mirip judul filmnya Garin bagi Tempo : Pasir berbisik....". Demikian pula tulisan ini yang hanyalah sebuah bisikan pasir yang akan dengan mudahnya tersapu ombak.
Kenapa saya sebut surat "cinta", karena memang seperti yang sudah pernah saya tulis pada posting sebelumnya bahwa Ubuntu 8.04 LTS berhasil mencuri setengah hati saya. Akan terlalu panjang jika saya ceritakan lagi.
Sebuah kata-kata manis dari gus dengan komentarnya pada posting sebelum ini, seperti menjadi prediksi akan datangnya paket ini. CD yang saya terima ini, sangatlah jauh dari kesan label "gratisan". Belum lagi isinya. Sesaat saya berfikir bahwa, Ubuntu jika saja MAU murni berbisnis. Maka Harga sebuah CD Windows XP Home Edition yang pernah saya (harus) beli, kira-kira 3 bulan yang lalu akan menjadi terlampau mahal. Bandingkan saja, XP-Home seharga $ 84,00 plus saya harus mendatangi agen penjualnya berbanding dengan $ 0,00 plus barang sampai langsung ke tangan saya. Itu adalah masalah harga. Jika-pun kita sisihkan sejenak, masih banyak hal lain yang kemudian menjadi titik tolak saya pribadi lebih mendukung Opensource.
Bukan berbisnis-nya yang saya tolak. Saya pun (berusaha) mengerti bahwa Bill Gates dengan Microsoft-nya bisa jadi juga telah melakukan sebuah usaha maksimal untuk menjadikan produknya memang pantas dijual. Tapi bukan itu maksud saya. Bukan "gratisan"nya. Yang saya tidak setuju adalah mental melanggar-nya. Singkatnya saya katakan "Jika nyaman dengan Windows, maka belilah, karena windows menjualnya. Jangan membajak." Memalukan bagi saya utamanya jika sebuah institusi besar (saya pernah menyaksikannya) masih dengan santai menggunakan windows XP yang oleh pihak microsoft disebut victim of counterfeit (korban pembajakan). Sudah cukup halus, karena bisa jadi ternyata bukan hanya korban tapi juga menikmati menjadi korban. Padahal kiranya cukup sepadan jika komersial dibayar dengan komersial. Saya masih sedikit rela jika "korban" ini adalah pengguna pribadi apalagi yang dengan sadar mengatakan "Jika nanti saya mampu, saya akan hanya punya dua pilihan, ambil dengan dengan cara yang benar atau tinggalkan sama sekali"
Jika kesulitan dengan harga Microsoft Windows yang terlalu mahal, setidaknya seorang bernama Linus Benedict Torvalds telah berhasil (di mata saya) menjungkir-balikkan kesulitan kita dengan konsep open-sourcenya, yang kemudian bersambung pada free opensource. Gunakan Linux jika kita keberatan membeli product microsoft untuk kebutuhan OS komputer kita. Memang (semoga saja) saya tidak sedang menyalahkan pengguna Windows yang seakan sudah dibuat terlena dengan kenyamanan windows, tapi belum sanggup jika harus membeli. Saya juga mengerti bahwa Windows terlalu mahal, tapi bersabarlah. Bersabar dari apa?, bersabar dari perbuatan mencaci Microsoft dengan tangan kanan, sementara tangan kiri mencuri Microsoft. Produk Microsoft memang terlalu mahal, tapi kemudian ini tidak bisa menjadikan kita terus-menerus malafide.
Sederhana saja, kawan-kawan hanya tinggal membuat sebuah akun request CD di https://launchpad.net/+login?origin=shipit-ubuntu dan setelah meng-konfirmasi dari e-mail, kawan-kawan akan diarahkan ke https://shipit.ubuntu.com/login untuk login dan melanjutkan dengan mengisi form yang disediakan. Pilih CD Ubuntu yang kita minta, Isikan Nama dan seterusnya sampai dengan Nomor Telepon. Yang sangat dibutuhkan kejelasannya tentunya adalah alamat pengiriman. CD yang kita request tidak hanya dibatasi 1 saja, tapi bisa lebih dengan melakukan special request di https://shipit.ubuntu.com/specialrequest. Itu saja dan selesai, tinggal menunggu. Pengalaman dari kawan-kawan yang lain, yang juga pernah menerima CD Ubuntu cukup beragam (mungkin bergantung pada kuantitas permintaan CD yang diajukan), ada yang diminta mengambil ke kantor pos dan dikenakan biaya pengiriman, tapi ada pula yang langsung sampai ke tangan tanpa biaya sedikitpun seperti yang saya sendiri alami.
Mengutip perkataan gus ketika beliau mengirimkan surat keberatan kepada TEMPO (kenapa mengutip gus?, karena gus bukanlah pakar telematika yang suka menyangka salah kutip pada pihak tertentu) di blog beliau kepada saya, "sebenarnya saya sadar, kalau protes atau suara saya hanya mirip judul filmnya Garin bagi Tempo : Pasir berbisik....". Demikian pula tulisan ini yang hanyalah sebuah bisikan pasir yang akan dengan mudahnya tersapu ombak.
#PS [update] : Menilik komentar salah satu guru saya Kang Jaloe untuk postingan ini (setelah beberapa jam setelah posting ini di-publish), saya tiba-tiba merasa mungkin kang Jaloe (dan yang mungkin yang lainnya), merasa terganggu atau mungkin tersinggung. Bila itu terjadi saya mohon maaf yang setinggi-tingginya. Saya sendiri juga tidak menampik bahwa di Lingkungan LINUX-OS, yang sering jadi hambatan banyak orang berpindah dari Windows ke Linux adalah kurangnya banyak dukungan terhadap piranti lunak pengolah gambar dan video. Saya pribadi menyesalkan hal ini. Jadi dengan tulisan ini, saya sama sekali tidak bermaksud mengkampanyekan Anti-Windows ataupun Anti-Microsoft. Motivasi utama penulisan ini ada dua. Pertama, ini adalah seperti luapan kegembiraan anak ingusan yang baru saja diberi permen dari orang yang tak-dikenal :) dan kedua, sebuah demonstrasi ala saya kepada satu dari sekian instansi besar (sayangnya di lingkungan pendidikan) yang pernah saya dapati menggunakan produk bajakan, yang dari sudut pandang siapapun sangat tidak pantas. Mengenai pengguna lain, saya sudah wakilkan dengan kata "rela". Sekali lagi saya mohon maaf, terutamanya untuk Kang Jaloe. Semoga maaf saya diterima.
25 tanggapan:
Any type of comment will be accepted and published. Except spam!
Subscribe to my feed | Subscribe comment feed
Wiiih senengnya dapat kiriman dari luar negeri... Mau kang.. *bisa dikirim ke saya gak? Atu aja..?*
Kang.. nanti ceritain ya pengalaman pake ubuntu.. Trus caranya biar dapet "kiriman" kayak gitu gemana?
Ups.. dah dijelasin deng di atas..*dasar gak baca*
*kabuur*
sebenar-nya saya kepingin bangeut belajar linux ini.. namun yg jadi masalah linuk minim ttg program grafis ( yg saya tahu ).. ya abiss mau gmana lagi mau beli windows orgin.. patarik-tarik jeung sapiringeunn kang.. rek eureun bakal gaptek.. hik kumaha atuh
sip kalau itu saja setuju bangeut.. untuk menajamkan opensource mestinya di awali dari dunia pendidikan...
tapi punten pisan.. eta guru (suhu).. di hapus kang.. punten pisan ah..
aku dah kirim beberapa kali mas, ternyata di situbondo beanya mahal padahal dulu pas masih di sby cuma kena bea 12rebu eh tak coba kirim ke situbondo malah kena cepek, terus 3 bulan yang lalu ngoba lagi tak kirim kesitubondo 2 cd beanya 12rebu, payah, mending tak kirim ke sby. slackware ada gak ya yang gratissssssss juga...?
~*~*~*~* G-R-E-A-T ..!!!! *~*~*~*
...S-e-l-a-m-a-t Y-a-h S-o-B...
Jovie pengen nyoba nih, beneran tuh Gratis?
Berapa bulan paket itu datang setelah confirm?
Ajarin juga yah cara2nya, Sob..
(*asal telaten otodidak lama2 juga bisa Jov...*)
Btw, gw gak pake Microsoft Windows Bajakan tuh, jadi gw gak tersinggung, n gak perlu takut...
Emang bener tuh, orang "sengaja" menjadi korban bajakan malah bangga,
Gw pernah beli CD Photoshops seri 3 Ori dari Amrik, harganya 1,5 juta..Barang udah gw beli..temen2 langsung pada ngoceh bilang gw Bego karena CD2 kayak gitu 20ribu bisa dapet...(tapi tentu kenyamanannya beda)
gw ngerasa didukung di artikel ini, gw makin salut nih dengan kejujuranmu itu..
Ya udah, Met Hepi and met Nyoba aja..
Sukses selalu buat kamu...Amin..
Wahhh ...bagus nih fir, abang dulu beli di gudang linux, ... abang pemula nih, ajarin yachhh ...sukses selalu Fir ...
Linux, Di kantor saya dari 20 komputer, baru satu yang pakai linux, nggak tau kenapa, Dulu rencananya mau di linux semua tiba-tiba nggak jadi. Saya coba pelajari tapi mungkin karena lebih sering pakai yang lain jadi nggak begitu semangat,
Selamat ya bang dan semoga sukses dengan linux nya
wuih mantab.... masih berminat jajan?? tuh dedek jual baju.. hhehehehee.... tiris euy...
ngiri deh gw,hi..hi...pinjam doong..
surat nya dikirim pake burung hantu ya mas? atau pake pinguin?
@I Ketut Riasmaja : Tuh kan ... gag baca dulu... *walah ini mau dikurangin lagi nilainya juga kasian, udah dapet 4*
@Jaloe : Setuju juga kang jaloe.. kalo label gurunya dihilangkan.. saya di ajar ka saha atuh kang?
@oeoes : Kalau di situbondo gitu ya mas.. Kok aneh yah. tapi kalau cuma ambil satu CD, saya berani bilang itu bukan dari pihak canonical mas (untuk saat ini). Saya sempat mendapati artikel bahwa pemungutan itu dari pihak bea cukai atau kantor pos tapi memang, pemesanannyapun bukan hanya satu CD. Tapi belum tahu juga ya, karena yang saya alami, bebas biaya (mungkin karena cuma 1 CD). Kalau lihat TOS dari Ubuntu seharusnya source itu gratis. Memang bea pengiriman tidak menjadi tanggung jawab canonical, tapi saya (dan beberapa teman) mendapatkannya gratis. Mungkin mau coba lagi mas?. slackware saya belum tau, tapi sepertinya yang satu ini memang sudah komersial yah.. nanti kalau ketemu, saya bagi-bagi infonya kok, begitupun sebaliknya ya mas oeoes.
@Jovie : Amin.. thx sis.. sudah dicoba dan.. mantabs. beneran..
@abang : Ah, abang bisa ajah.. boong kalo abang pemula. he..he.. cisco-ers gitu loh.. o iya bang di gudang linux, ada accesories gak yah.. pengen punya kaosnya euy.
@edisamsuri : pagi pak guru, terimakasih pak. semangat dong pak, siapa tahu nanti berguna... :)
@semuasayangeko : Nah.. baru muncul lagi nih mas eko.. *padahal dulu top komentator loh, tapi kok malah jualan yah* Tapi gapapa jualan juga, berhubung pelanggan setia, dan teman di akhir hayat.
@Kristina Dian Safitry : walah.. beginian di hongkong lebih gampang dapetnya mbak.. Thx ya mbak dateng lagi ksini.. he..he..
@ifnul : pake pak pos mas.. adduhh.. harry potter lagi liburan. Hedwig-nya juga ikut libur.. he..he.. mas ifnul.. blognya yang wordpress gag ditinggalin kan? takutnya udah ngeblog di BS, jadi Lupa sama WP-nya.
Hidup OpenSource!!!!!! Yes 33x
@Masciput : Hiduupp... he..he.. Masciput.. kok profilenya di umpetin mas? kan saya jadi ga bisa berkunjung ke blog ente nih.. tapi mungkin lain kali yah.. :)
Kang... direview dunk ubuntunya... biar kita tau dikit sebelum mencobanya...
Ada yang versi live cd nya gak kang..?
saya jg pk opensource, PCLinuxOS
@I Ketut Riasmaja : InsyaAllah ya mas, jika nanti ada kesempatan.
@afithk : Sip mas afith.. PCLinux juga muantabs yah.. nah kalau instalasi, ubuntu relatif lebih mudah.. *sama aja sih sebenernya*, cuma GUI-nya, menjaminkan migrasi (yang mau) dari windows yang lebih baik menurut saya.
wah...., gimana nie pengalaman ber ubuntu ria.....? Aku baru punya versi gutsy nieh, itu pun sekarang gak aku pake karena kompi yang gak bisa dinyalain. Ada yang mau kasih aku PC gak??? (mode ngarep. ON)
@oeoes, kok mahal banget????? itu pasti pemerasan pihak oknum pos yang gak bertanggung jawab. Aku aja pesen 10 alias SEPULUH CD KUBUNTU32 bit dan 6 alias ENAM yang 64 dalam satu paket pengiriman hanya bayar 7000 perak. itu adalah biaya pengiriman paket dibawah 2.50kg, kalo gak salah.....
alief : asik lah bro.. di update bro, kalo ada waktu.. makin mak nyuss. :)
mas oeoes itu mas alief juga pesen 10, wah.. brarti oknum itu mas.
Saya juga gak mau ktinggalan...
Meski sdikit terlambat, saya sudah coba. Smoga cepet nyampe...
Trus gak kena terlalu mahal buat biaya ngambilnya di POS. Biar bisa cepet pake. Soalnya habis baca postingan ini, tiba-tiba muncullah rasa malu karena memakai OS bajakan.
Smoga sifat "Suka Bajak" ini segera hilang.
Makasih yah mas...
@Lukman Chakim : semoga cepet nyampe mas chakim.. ehm.. tapi salah softwarenya juga sih ya.. jual mahal-mahal amat.. jadi deh, terpaksa. Terimakasih kembali. :) kalo ada info saya di kabari juga yah.. he..he..
saya juga rajin krim request kalo ada ubuntu baru..
walaupun kadang sudah saya download, rasanya gak lengkap kalo gak dapet "bingkisan" dari belanda.. hehehhe
@ujan : :) jadi kaya ultah aja ya bro.. ada yang ngasi kado.. dari Belanda pula.. he..he..
kalau saya terpaksa nyedot sendiri berhari-hari bos, maklum koneksi butut hihihi
asyik donk dapat intaller free ubuntu :)
Beri Komentar
Silahkan tanggapi tulisan ini. Blognya firdaus mendukung "DO FOLLOW". Artinya, Setiap komentar yang diberikan, akan dibalas dengan backlink dari sini.
(Jangan buang-buang waktu dengan melakukan SPAMMING. Komentar yang ber'bau' SPAM akan dihapus.)
(Atau bila rindu menggunakan Form Komentar Lama Terima Kasih Yang Sebesar-besarnya)