(Sebelumnya -red, Mohon maaf mas iwan fals, saya gunakan judul ini dengan tanpa bermaksud 'membunuh karakter' siapa-siapa)
Kawan-kawan pilih saja sendiri, menurut hati masing-masing, tanpa harus menyakiti orang lain, Kecuali hati kawan-kawan meyakini menyakiti hati orang lain demi kebaikan adalah baik. Memang, dua hal itu tidak laik dipertentangkan, di satu sisi, kita sebagai manusia Alhamdulillah diberi akal untuk mencerna dengan baik sampai dimana sebuah keburukan harus segera dicegah,. Akan tetapi bukankah pengaruh yang baik dalam menyampaikan sebuah gagasan bisa terlihat dari hasilnya yang tentu saja adalah buah dari proses yang dipilih. Secara utuh jika kita ingin melihat permasalahan ini, tidak begitu kontroversial karena hanya antara kubu "anti" dan "tidak begitu anti", bukan kubu "anti" dan "pro".
Mungkin kali ini saya akan berimajinasi ke sebuah negara yang dipimpin oleh pemimpin yang sangat adil, yang kesemuanya ia lakukan karena dan hanya karena amanah dari Tuhannya sebagai seorang pemimpin. Kebetulan ada dua negara yang sedang mampir ke kepala saya yang hari ini entah sedang dirundung apa sampai-sampai rasanya sulit sekali untuk tegak :
Mungkin kali ini saya akan berimajinasi ke sebuah negara yang dipimpin oleh pemimpin yang sangat adil, yang kesemuanya ia lakukan karena dan hanya karena amanah dari Tuhannya sebagai seorang pemimpin. Kebetulan ada dua negara yang sedang mampir ke kepala saya yang hari ini entah sedang dirundung apa sampai-sampai rasanya sulit sekali untuk tegak :
- Si Pemimpin negeri imajiner saya yang pertama tegas menutup seluruh pabrik rokok dalam negerinya, mengganti lahan perkebunan penghasil bahan baku rokok di penjuru negerinya, menutup gerbang masuknya impor bahan baku ataupun hasil jadi produksi rokok dari luar negeri, menetapkan peraturan tentang hukuman yang sangat berat bagi pelanggarnya. Peraturan ini berlaku juga untuk selain rokok, seperti minuman beralkohol (sekecil apapun prosentase kadar alkoholnya), minuman tak beralkohol tapi ternyata memabukkan (jika ada), dan yang lainnya yang saya tidak sempat ingat. Sebagai ganti bagi orang-orang yang dirugikan, dalam artian pekerjaan, bukan permasalahan kepuasan menikmatinya, di alokasikan bagi mereka tempat pekerjaan yang baru dengan upah yang sama atau lebih tinggi jika memungkinkan, walaupun tidak dengan kenyamanan yang sama. Tapi karena pemimpinnya adalah seorang yang seadil itu, maka permasalahan kenyamanan yang berkurang sama sekali tidak menggerakkan mereka untuk berduyun-duyun turun kejalan. Semua itu dia lakukan karena dan hanya karena amanah dari Tuhannya yang mewajibkan ia bertanggungjawab atas apa yang ia pimpin. Setelah pemimpin ini meninggal dunia, penggantinya, Alhamdulillah masih tetap berpegang pada amanah, dengan terus melengkapi apa yang masih belum dikerjakan oleh pemimpin pertama tadi, begitu seterusnya hingga kiamat tiba. Akhirnya, Happy ending InsyaAllah. Mudah kan... ya mudah karena hanya ada di kepala saya.
- Kebetulan pikiran saya melayang-layang memikirkan negeri kedua ini, yang saya ingat betul adalah akhir ceritanya saja. Bersiaplah, kali ini sangat panjang ceritanya. Hasil akhir sama, tapi dengan melalui perjalanan demokratis mirip2 negeri kita ini. Mulanya, ada rapat anggota dewan, lalu diskusi pro dan kontra, lalu pembentukkan komisi kerja, , pemilihan ketua komisi plus test uji durabilitasnya , lalu ada juga fit and proper test untuk anggota komisi yang lain oleh anggota dewan, lalu rapat anggota dewan membahas anggaran untuk komisi kerja ini, lalu rapat komisi kerja, lalu... ya.. sempat ada dugaan korupsi aliran dana, tapi tidak selesai diproses, tapi si terduga didepak juga akhirnya, ada yang terlewat, selama proses diatas, rakyat yang pro dan kontra bergantian sudah melakukan demonstrasi di depan gedung parlemen, sempat terjadi bentrok antar demonstran tapi tidak ada korban jiwa, hanya korban harta saja, untuk berobat ke puskesmas karena badannya pegal-pegal setelah berjalan jauh dari rumahnya ke depan gedung parlemen. Pekerjaan dewan terus berjalan karena ada pepatah The show must go on, even the 'show' is going 'on'. Peraturan baru sudah ditetapkan, Presiden mengiyakan, karena dia hanyalah mandataris yang cuma menerima mandat saja. Diluar masih tetap ada demo, tapi demo-nya semakin beragam, mulai dari prostes dan kontrates permasalahan penutupan pabrik rokok tadi, sampai protes kenaikan gaji buruh untuk selain buruh pabrik rokok karena ada kemungkinan jika pabrik rokok ditutup, maka pabrik-pabrik tempat mereka bekerja ada kemungkinan semakin banyak pekerjanya, dan mereka takut terkena pemotongan gaji bahkan PHK. O iya... Mahasiswa... Mahasiswa mencoba berpikir keras karena mereka punya kepala yang cukup besar untuk menampung otak mereka yang juga bervolume besar, tenang... mahasiswi juga ikut mendukung mahasiswanya juga kok, jadi setidaknya ada yang bersedia membawakan makanan dan minuman untuk orator yang tiap 4 menit setengah harus minum sebotol air mineral 1,5 liter karena harus tetap menjaga artikulasi dan power suaranya, supaya di panggung demo dia tetap jadi orator yang mampu mambakar hangus semangat demonstran lain. Petugas keamanan tetap siaga, walaupun ada sedikit bentrok kecil-kecilan di sana-sini, yang cuma sampai batas saling ejek saja. "Dasar lu! penghalang kebebasan demokrasi!!" kata mahasiswa (biasalah, mereka kan terbiasa memilih kata-kata yang tersruktur, walaupun belum tentu tahu maknanya), dijawab dengan "Eeeh kamu menghina petugas, anda tahu kan bahwa melawan petugas ada pasalnya (ada ganjaran berdasar kekuatan hukum maksudnya -red), kalau anda melawan saya bisa bertindak, saya selain petugas juga penindak, jadi saya berhak menindak anda" jawab Pak petugas keamanan (karena memang gaya bicaranya sudah terlatih untuk tegas dan sedikit membelit, ya seperti itu lah pilihan kata-katanya). Seiring berjalanan waktu, pabrik-pabrik rokok sudah ditutup, ada yang di re-lokasi untuk pabrik lain, semua buruh sudah mendapatkan kembali pekerjaannya. Kecuali yang sudah keburu tidak lagi berminat bekerja, karena apa... proses ini berlangsung lamaaaa sekali, karena mangadopsi sebuah sistem juga berarti mengadopsi keseluruhan proses sistem tersebut. yaaah sekitar 9 tahun 4 bulan masalah ini baru ter'selesaikan'. Itu presiden dan wakilnya sudah ganti 3,5 kali. Maksudnya Presiden ganti, wapres naik jadi presiden itu yang stengahnya. Sama-sama aja akhirnya, di dunia mah.
11 tanggapan:
Any type of comment will be accepted and published. Except spam!
Subscribe to my feed | Subscribe comment feed
Keren Sob...Kapan yah itu terwujud??
And aku suka banget ama judul, gambar dan pemikiran mu itu lho..bisa sampai sejauh itu "luar biasa" ternyata hobby m'khayal juga...
Walaupun tulisan ini kamu anggap gak penting tapi gw baca sampai habis nih, untuk negara yang ke dua yang bikin pusing tuh, panjang banget gak ada paragraf...bener-bener super DoDoL
tapi, payahnya tetep aja gw penasaran..Huh, ketularan Super DoDoL deh...
Ok deh.. Bravo!!
@JoVie : Bravoo juga... (lu baca JoV?... eduun)
yang nulis bener - bener hebat . salut deh . sampe bisa berpikir sedetil itu .
dan ini bukan tulisan g penting lho , , bagiQ ini tulisan penting banget . :)
Closing a factory will bring job cuts and will leave so many people without jobs. Yes we should try to prevent cancer where we can, but would closure of the factory will solve the problem? More effort should be put into telling people about harmful effects of tobacco and then when demand is very low, the needs for production will disappear.
Kasus yang noomor 2 kok kayaknya saya familiar ya....:D
Klo kasus nomor 1 sepertinya cuma ada dinegeri dongeng mas :p
Sulit juga ya jadi pemimpin. Bingung memutuskan mana yang harus dan tidak harus dilakukan rakyatnya. Aku lebih setuju : NO SMOKING !!
beneran ga mudeng deh...hihihi
hebat dah om firdaus..ampe bisa berpikir kaya gitu..salut saya :D
persoalan rokok memang rumit. Di satu sisi membuka lapangan pekerjaan, di sisi lain merusak kesehatan.
menurut saya, solusinya adalah pembatasan lokasi dan usia untuk merokok.
he2..aku sih enjoy aja om.. :)
heheu gan
postingan udah lama ya
tapi tetep bikin senyam senyum kalo membacanya!
salam kenal, ini kunjungan pertamaku
Beri Komentar
Silahkan tanggapi tulisan ini. Blognya firdaus mendukung "DO FOLLOW". Artinya, Setiap komentar yang diberikan, akan dibalas dengan backlink dari sini.
(Jangan buang-buang waktu dengan melakukan SPAMMING. Komentar yang ber'bau' SPAM akan dihapus.)
(Atau bila rindu menggunakan Form Komentar Lama Terima Kasih Yang Sebesar-besarnya)